banner here

Bahaya Meminum Air Tanpa Mineral TDS 0 (Publikasi W.H.O)

kapsul sambiloto,kapsul kunyit putih,kapsul kelor,obat kanker,herbal kanker,obat covid,herbal covid,obat corona
Just Say No To R.O!!! 

Gambar tersebut merupakan bagian promosi dari produsen air RO (air murni)
 
Saat ini sangat populer di negara kita air minum yang mengandung mineral rendah (istilah asingnya: soft water TDS < 50) atau bahkan sama sekali tidak mengandung mineral (istilah asingnya: dead water TDS = 0). Begitu banyak produsen yang membuat air jenis ini dan berlomba-lomba untuk mengecilkan nilai TDS (Total Dissolved Solids - jumlah zat padat terlarut) yang terkandung dalam air minum produksi mereka hingga mendekati angka 0 (tanpa mineral). Hal tersebut dilakukan dengan argumen bahwa mineral yang terkandung dalam air itu berbahaya karena bersifat anorganik, sedangkan mineral yang dibutuhkan tubuh sudah tercukupi dari makanan yang dimakan sehari-hari. Proses pembuatan air tanpa mineral ini biasanya melalui proses distilasi dan yang paling mutakhir adalah dengan proses reverse osmosis.

Saya pribadi kurang paham kenapa banyak orang yang beranggapan air tanpa mineral ini baik untuk kesehatan. Apakah ada referensi ilmiahnya? Atau hanya referensi dari pihak yang berkepentingan saja? (dalam hal ini produsen).
Pihak produsen biasanya memberi label air jenis ini dengan nama-nama seperti: air murni, air distilasi, pure water, air TDS 0, air oksigen dan lain-lain. Semua jenis air tanpa mineral ini adalah air yang ber-pH asam (pH < 7).

Suatu hari saat saya mencari artikel tentang air minum, saya menemukan artikel yang mengejutkan tentang air jenis ini (air tanpa mineral) di website WHO (World Health Organization - Badan Kesehatan Dunia). Publikasi WHO ini berjudul "Health risks from drinking demineralized water" (Resiko kesehatan akibat meminum air tanpa mineral).


Dari judulnya saja sudah bisa kita tebak isi artikel tersebut berisi tentang bahaya meminum air tanpa mineral.

BAHAYA DARI AIR REVERSES OSMOSIS
Kematian Dini Datang Dari Air Minum Distilasi (berlaku juga untuk air RO)
oleh Zoltan P. Rona MD MSc.

Selama hampir 19 tahun membuka praktek klinik, saya mempunyai kesempatan untuk mengamati efek kesehatan dari berbagai jenis air minum. Sebagian besar dari Anda akan setuju bahwa air keran yang diminum tanpa penyaringan dapat berbahaya untuk kesehatan Anda karena hal-hal seperti parasit, fluorida klorin, dan dioxin.

Banyak paramedis setuju akan hal itu, namun mereka akan sangat terkejut mendengar saya mengatakan bahwa air minum yang disuling, jika dikonsumsi secara teratur setiap hari justru membawa potensi yang berbahaya.

Paavo Airola menulis tentang bahaya air suling (distilled water) pada tahun 1970-an ketika pertama kali metode ini ramai diperbincangkan sebagai makanan kesehatan. Distilasi (penyulingan) adalah proses di mana air yang direbus, diuapkan, dan diembunkan. Air yang telah disuling tersebut telah bebas mineral, oleh karena itu, maka air ini secara khusus dianggap dapat mengaktifkan dan menyerap zat beracun dari tubuh dan menghilangkannya.

Studi memvalidasi bahwa manfaat dari air suling (air murni) dapat mendorong system pembuangan racun untuk satu waktu tertentu, namun hal ini hanya berlaku untuk jangka waktu yang singkat (hanya untuk beberapa minggu saja).

Lama kelamaan menggunakan air suling ini justru bisa berbahaya karena akan mempercepat hilangnya elektrolit (natrium, kalium, klorida) dan mineral seperti magnesium, yang kekurangan akan zat-zat ini justru akan dapat menyebabkan penyimpangan detak jantung dan tekanan darah tinggi. Memasak makanan dengan menggunakan air yang telah disuling akan menghilangkan mineral yang dikandungnya dan akan menurunkan nilai gizi dari makanan tersebut.

Air yang disuling (distilled water) merupakan penyerap aktif, dan ketika ia berkontak dengan udara akan menyerap karbon dioksida, sehingga air tersebut akan menjadi asam. Semakin banyak air suling yang diminum seseorang, maka akan semakin tinggi tingkat keasaman tubuh pada dirinya.

Menurut US Environmental Protection Agency, "Air yang telah disaring mineralnya pada dasarnya bersifat bebas, sangat agresif, dan dalam hal ini air tersebut cenderung melarutkan zat-zat yang bersinggungan dengannya.

Air tersebut akan dengan cepat menyerap karbon dioksida dari udara, sehingga air ini menjadi acidic (sangat asam) dan bahkan lebih agresif. Banyak logam dilarutkan oleh air suling ini.

Minuman komersial yang paling beracun yang banyak dikonsumsi orang (seperti minuman cola dan minuman ringan lainnya) terbuat dari air suling. Penelitian telah secara konsisten menunjukkan bahwa pecandu minuman ringan (dengan atau tanpa gula) akan kehilangan kalsium, magnesium dan mineral lainnya dalam jumlah yang besar dan terbuang lewat urin.

Semakin banyak hilangnya mineral, akan memperbesar risiko untuk osteoporosis, osteoarthritis, hipotiroidisme, penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi dan deretan panjang penyakit degeneratif lainnya yang terkait dengan percepatan penuaan dini.

Semakin banyak jumlah praktisi kesehatan dan ilmuwan dari seluruh dunia yang telah membuktikan teori bahwa penuaan dini dan penyakit adalah akibat langsung dari akumulasi produk limbah asam dalam tubuh.
Ada banyak dokumentasi ilmiah yang mendukung teori semacam itu. Buruknya pola makan akan mengakibatkan peningkatan akumulasi limbah. Daging, gula, produk tepung putih, makanan yang digoreng, minuman ringan, makanan olahan, alkohol, produk susu dan junk food lainnya menyebabkan tubuh menjadi lebih asam. Stres, baik fisik maupun mental dapat mengakibatkan deposit asam di dalam tubuh.

Ada korelasi yang sangat erat antara konsumsi soft drink (distilled water) dengan insiden penyakit kardiovaskular. Sel, dan jaringan dan organ lainnya sangat terancam jika terendam dalam cairan yang asam dan akan melakukan apapun untuk melepaskan diri dari keasaman ini termasuk penghapusan mineral dari tulang dan manufaktur dari bikarbonat dalam darah.

Satu hal lagi, air minuman yang disuling akan semakin memperbesar kemungkinan terjadinya kekurangan mineral dan penciptaan kondisi tubuh yang asam. Saya telah melakukan pengamatan secara teliti atas kombinasi penggunaan 3000 mineral melalui evaluasi tes darah, urine dan rambut dalam praktek saya. Hampir tanpa kecuali, orang-orang yang mengkonsumsi air suling (distilled water) eksklusif, akhirnya mengalami kekurangan beberapa mineral.

Mereka yang telah lama mengkonsumsi asupan air suling (distilled water), akan menderita ketidak sempurnaan mineral di dalam tubuhnya. Mereka akan kesulitan mengembalikan kondisinya ke arah normal (karena terkurasnya mineral sebagai akibat pelarutan yang disebabkan oleh air suling yang dikonsumsinya), bahkan meski ia telah beberapa saat melakukan suplementasi mineral.

Air yang ideal bagi tubuh manusia harus alkali (basa) yang di dalamnya mengandung adanya beberapa jenis mineral penting seperti kalsium dan magnesium.

Air suling (distilled water) cenderung bersifat asam dan hanya dapat direkomendasikan sebagai cara untuk pertolongan pertama saja dalam menghambarkan racun dari dalam tubuh. Setelah ini tercapai, maka meneruskan pengkonsumsian air suling (distilled water) adalah ide yang buruk.
Penyakit dan kematian dini akan terpicu dengan mengkonsumsi air suling (distilled water) secara berkesinambungan. Hindari pengkonsumsian atas air ini.



REFERENCES
Airola, P. 1974. How To Get Well. Phoenix, AZ: Health Plus Publishers.
Baroody, Dr. Theodore A. Jr. Alkalinize or Die. California:Portal Books, 1995.
Haas, Elson M. Staying Healthy with Nutrition. The Complete Guide to Diet & Nutritional Medicine. Berkeley, California:Celestial Arts, 1992; p. 22.
Rona, Zoltan P. and Martin, Jeanne Marie. Return to the Joy of Health, Vancouver: Alive Books, 1995.
Rona, Zoltan P. Childhood Illness and The Allergy Connection. Rocklin, California:Prima Books, 1996